Senin, 24 Maret 2014

Mengenangmu ...



Hari itu, di hari Kamis, di penghujung tahun,
Ada kabar yang mengejutkan,
Bukan kesembuhan yang kami dapatkan,
Melainkan mendapat kabar duka,
Sahabat, teman, sekaligus rekanan kami,
Menghadap Illahi Robbi untuk selama-lamanya
Ia pergi begitu cepat
Tanpa kabar gembira tentang kesembuhan dirimu

Tubuhnya terlalu mungil untuk pergi
Meninggalkan cita-cita dan angan terbesar
Yang belum saatnya terwujud
Inilah takdir, harus menerimanya dengan baik
Mungkin, Illahi Robbi sudah menggariskan yang terbaik untuknya
Untuk lebih dekat kepadaNya
Semuanya telah pergi dengan cepat

Kuingat dirimu
Dengan sikap ramah dan kesopananmu
Yang tak pernah dibuat-buat, atau bahkan tak ditiru siapapun
Hanya engkaulah,
Yang membuat hari-hari kami ceria dan tak terjadi beban sedikitpun
Semuanya akan selalu kami ingat dan terus diingat
Engkau tak pernah mengeluh,
Sakit yang diderita, tetapi engkau selalu ceria

Kini ..
Ragamu, sikapmu, dan semangatmu, telah pergi dengan damai ..
Meninggalkan segala apa yang menjadi istimewa bagi kami
Tapi, kami tak selamanya berlarut-larut dalam kesedihan yang mendalam
Walau itu berat untuk mengikhlaskan dirimu,
Semua kami ikhlaskan dengan berpasrah pada Illahi
Bahwa, ini jalan terbaik untukmu, teman ...
Mungkin, Sang Illahi lebih sayang padamu,
Bahkan rela untuk mengakhiri hidupmu yang indah ini

Duka ini tak selamanya harus disimpan
Walau terasa menyayat hati dan jiwa raga
Tapi, Insya Allah, kami sudah tabah kehilangan dirimu ..
Selamat jalan, teman ..
Senyummu dan keramahanmu akan kami ingat selalu
Doa kami disini menyertaimu ..
Kami akan mengingatmu, teman ...
Dan, kami akan mendoakanmu,
Supaya tenang disisi Illahi Robbi dengan khusnul khotimah
Amiin ..


Untuk mengenang teman kami, Achmad Hideaki Nakaya, yang telah pergi untuk selamanya pada tanggal 26 Desember 2013, semoga apa yang ditorehkan selama hidupnya bakal selalu kami ingat, termasuk keramahan dan senyummu, akan dibalas lebih baik lagi oleh Allah SWT. Amiin yaa robbal aalamiin ...

2 komentar:

  1. Assm'wr.wb.
    Saya bertemu baru dengan si Alvan.
    Saya Ibu Hideaki.
    Trmksh,si Alvan. Kanera saya senang dan sedih dan banyak menangis, saya membaca inilah.
    Trmksh teman-teman dengan Hideaki.
    Hideaki jg pasti tak akan pernah melupakan si Alvan.
    Si Alvan, bolehkah,menyimpannya dengan hati-hati Blog ini?
    Bolehkah itu semua benat jika, bahkan jika dibacakan kepada teman-teman saya dan keluarga saya?
    Jika,jika hak semua, trmksh.

    Wssm'

    Ibu Hideaki

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf sekali lagi, saya baru bisa membalas komentar Ibu saat ini. Terima kasih telah membacanya, Bu. Jujur, ini puisi sangat murni dibuat oleh saya beberapa hari setelah mendengar berita duka ini. dan baru beberapa bulan kemudian, puisi ini saya sempurnakan lagi. Sekali lagi, terima kash atas kesediaannya untuk membacanya, Bu Kaoru. Sampaikan salam untuk keluarga, ya.

      Hapus