Hari itu, di hari Kamis, di penghujung
tahun,
Ada kabar yang mengejutkan,
Bukan kesembuhan yang kami dapatkan,
Melainkan mendapat kabar duka,
Sahabat, teman, sekaligus rekanan kami,
Menghadap Illahi Robbi untuk
selama-lamanya
Ia pergi begitu cepat
Tubuhnya terlalu mungil untuk pergi
Meninggalkan cita-cita dan angan terbesar
Yang belum saatnya terwujud
Inilah takdir, harus menerimanya dengan
baik
Mungkin, Illahi Robbi sudah menggariskan
yang terbaik untuknya
Untuk lebih dekat kepadaNya
Semuanya telah pergi dengan cepat
Kuingat dirimu
Dengan sikap ramah dan kesopananmu
Yang tak pernah dibuat-buat, atau bahkan
tak ditiru siapapun
Hanya engkaulah,
Yang membuat hari-hari kami ceria dan tak
terjadi beban sedikitpun
Semuanya akan selalu kami ingat dan terus
diingat
Engkau tak pernah mengeluh,
Sakit yang diderita, tetapi engkau selalu
ceria
Kini ..
Ragamu, sikapmu, dan semangatmu, telah
pergi dengan damai ..
Meninggalkan segala apa yang menjadi istimewa
bagi kami
Tapi, kami tak selamanya berlarut-larut
dalam kesedihan yang mendalam
Walau itu berat untuk mengikhlaskan
dirimu,
Semua kami ikhlaskan dengan berpasrah
pada Illahi
Bahwa, ini jalan terbaik untukmu, teman
...
Mungkin, Sang Illahi lebih sayang padamu,
Bahkan rela untuk mengakhiri hidupmu yang
indah ini
Duka ini tak selamanya harus disimpan
Walau terasa menyayat hati dan jiwa raga
Tapi, Insya Allah, kami sudah tabah
kehilangan dirimu ..
Selamat jalan, teman ..
Senyummu dan keramahanmu akan kami ingat
selalu
Doa kami disini menyertaimu ..
Kami akan mengingatmu, teman ...
Dan, kami akan mendoakanmu,
Supaya tenang disisi Illahi Robbi dengan
khusnul khotimah
Amiin ..
Assm'wr.wb.
BalasHapusSaya bertemu baru dengan si Alvan.
Saya Ibu Hideaki.
Trmksh,si Alvan. Kanera saya senang dan sedih dan banyak menangis, saya membaca inilah.
Trmksh teman-teman dengan Hideaki.
Hideaki jg pasti tak akan pernah melupakan si Alvan.
Si Alvan, bolehkah,menyimpannya dengan hati-hati Blog ini?
Bolehkah itu semua benat jika, bahkan jika dibacakan kepada teman-teman saya dan keluarga saya?
Jika,jika hak semua, trmksh.
Wssm'
Ibu Hideaki
Mohon maaf sekali lagi, saya baru bisa membalas komentar Ibu saat ini. Terima kasih telah membacanya, Bu. Jujur, ini puisi sangat murni dibuat oleh saya beberapa hari setelah mendengar berita duka ini. dan baru beberapa bulan kemudian, puisi ini saya sempurnakan lagi. Sekali lagi, terima kash atas kesediaannya untuk membacanya, Bu Kaoru. Sampaikan salam untuk keluarga, ya.
Hapus